Titrasi Pengendapan
Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang
melibatkan pembentukan endapan dari garam yang tidak mudah larut antara titrant
dan analit.
Hal dasar yang diperlukan dari titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang menggangu titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati.
Hal dasar yang diperlukan dari titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang menggangu titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati.
Jenis titrasi pengendapan ada tiga,
yaitu :
1. Titrasi
Argentometri
2. Titrasi
Merkurimetri
3. Titrasi
metoda Kolhoff
Dua yang terakhir tidak popular, bahkan
mungkin saat ini sudah tidak ada lagi yang menggunakan, hanya satu titrasi
argentometri yang sering dipakain untuk menentukan suatu titrasi pengendapan.
Titrasi
Argentometri
Salah satu
cara untuk menentukan kadar asam-basa dalam suatu larutan adalah dengan volumetri (titrasi).
Volumetri (titrasi) merupakan cara penentuan kadar suatu zat dalam larutannya didasarkan pada pengukuran volumenya.
Volumetri (titrasi) merupakan cara penentuan kadar suatu zat dalam larutannya didasarkan pada pengukuran volumenya.
Berdasarkan
pada jenis reaksinya, volumetri dibedakan atas :
1. Asidimetri
dan alkalimetri
Volumetri
jenis ini berdasar atas reaksi netralisasi asam-basa.
2. Oksidimetri
Volumetri
jenis ini berdasar atas reaksi oksidasi-reduksi.
3.
Argentometri
Volumetri
jenis ini berdasar atas reaksi kresipilasi (pengendapan dari ion
Ag+).
Istilah
Argentometri diturunkan dari bahasa latin Argentum, yang
berarti perak.
Jadi, Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan
kadar zat
dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar
pembentukan
endapan dengan ion Ag+. Pada titrasi argentometri, zat
pemeriksaan
yang telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar garam perak
nitrat (AgNO3). Dengan mengukur volume larutan standar yang digunakan sehingga
seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan pemeriksaan
dapat ditentukan.
Ada tiga tipe
titik akhir yang digunakan untuk titrasi dengan AgNO3 yaitu:
1. Indikator
2. Amperometri
3. Indikator
kimia
Titik akhir
potensiometri didasarkan pada potensial elektrode perak yang
dicelupkan
kedalam larutan analit. Titik akhir amperometri melibatkan penentuan arus yang
diteruskan antara sepasang mikroelektrode perak dalam larutan analit.
Sedangkan
titik akhir yang dihasilkan indikator kimia, biasanya terdiri dari perubahan
warna/muncul tidaknya kekeruhan dalam larutan yang dititrasi. Syarat indikator
untuk titrasi pengendapan analog dengan indikator titrasi netralisasi,
yaitu :
1. Perubahan
warna harus terjadi terbatas dalam range pada p-function dari reagen /analit.
2. Perubahan
Warna harus terjadi dalam bagian dari kurva titrasi untuk analit.
Berdasarkan
pada indikator yang digunakan, argentometri dapat dibedakan atas :
Metode Mohr
Metode ini dapat digunakan untuk
menetapkan kadar klorida dan bromida dalam suasana netraldengan larutan baku
perak nitrat dengan penambahan larutan kalium kromat sebagai indikator.
Metode Volhard
Metoda Volhard dapat digunakan untuk
menetapkan kadar klorida, bromida, dan iodida dalam suasana asam. Caranya
dengan menambahkan larutan baku perak nitrat berlebihan, kemudian kelebihan
larutan baku perak nitrat dititrasi kembali dengan larutan baku tiosianat. Ya…
ini adalah jenis titrasi balik.
Metode Fajans
Pada metoda ini digunakan indikator
adsorpsi, yang mana pada titik ekivalen, indikator teradsorpsi oleh endapan.
Indikator ini tidak memberikan perubahan warna kepada larutan, tetapi pada
permukaan endapan.
Metode Leibig
Pada metode ini, titik akhir titrasinya
tidak ditentukan dengan indikator, akan tetapi ditunjukkan dengan terjadinya
kekeruhan. Ketika larutan perak nitrat ditambahkan kepada larutan alkali
sianida akan terbentuk endapan putih, tetapi pada penggojogan akan larut
kembali karena terbentuk kompleks sianida yang stabil dan larut.
Argentometri adalah titrasi yang didasarkan pada
reaksi pengendapan. Titrasi ini terbatas pada reaksi antara ion Ag+ dengan anion-anion
X- yaitu : halida, tiosianat dan sianida. Pada titrasi ini AgNO3 digunakan
sebagai larutan standar.
Ag+ + X- AgX(p)
Suatu reaksi pengendapn berkesudahan bila endapan yang terbentuk mempunyai kelarutan yang cukup kecil. Di dekat titik ekivalennya akan terjadi perubahan besar dari konsentrasi ion-ion yang dititrasi. Untuk menunjukan berakhirnya suatu reaksi pengendapan dipergunakan suatu indikator yang baru menghasilkan suatu endapan bila reaksi dipergunakan dengan berhasil baik untuk titirasi pengendapan ini.
Ag+ + X- AgX(p)
Suatu reaksi pengendapn berkesudahan bila endapan yang terbentuk mempunyai kelarutan yang cukup kecil. Di dekat titik ekivalennya akan terjadi perubahan besar dari konsentrasi ion-ion yang dititrasi. Untuk menunjukan berakhirnya suatu reaksi pengendapan dipergunakan suatu indikator yang baru menghasilkan suatu endapan bila reaksi dipergunakan dengan berhasil baik untuk titirasi pengendapan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar