ANALISIS
KUALITATIF
Analisis kualitatif atau
disebut juga analisa jenis
adalah suatu cara yang dilakukan untuk menentukan macam, jenis zat atau
komponen-komponen bahan yang dianalisa.
Dalam melakukan analisis kualitatif yang dipergunakan adalah sifat-sifat zat atau
bahan, baik sifat-sifat fisika maupun sifat-sifat kimianya.
Tujuan analisis kualitatif adalah
untuk memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur.
Analisis kuantitatif berhubungan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu
yang ada dalam sampel.
Analisis kualitatif diperuntukkan untuk analisa komponen atau jenis zat yang
ada dalam suatu larutan.
Analisis kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.
ANALISIS
KUALITATIF KATION & ANION
Banyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita
misalnya pada air laut, sungai, limbah, atau pun dalam bentuk padatannya
seperti pada tanah dan pupuk. Unsur logam dalam larutannya akan membentuk ion
positif atau kation, sedangkan unsur non logam akan membentuk ion negatif atau
anion. Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan kation dan anion
tersebut dalam bidang kimia disebut analisis kualitatif. Untuk
senyawa anorganik disebut analisis kualitatif anorganik.
Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan
analisis kualitatif.
Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya.
Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti
warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan magnet untuk
mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah.
Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia untuk
mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-alat yang
sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium.
Sifat fisika yang dapat diamati langsung seperti warna, bau, terbentuknya
gelembung gas atau pun endapan merupakan informasi awal yang berguna untuk
analisis selanjutnya.
Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi kimia
seperti reaksi asam basa, redoks, kompleks, dan pengendapan. Hukum
kesetimbangan massa sangat berguna untuk menentukan ke arah mana reaksi
berjalan.
Dalam pelaksanaan analisis kualitatif anorganik banyak
digunakan reaksi-reaksi yang melibatkan pembentukan ion kompleks. Suatu ion
atau molekul kompleks terdiri dari satu atom pusat dan sejumlah ligan yang
terikat dengan atom pusat tersebut. Atom pusat memiliki bilangan koordinasi
tertentu yang menunjukkan jumlah ruangan yang tersedia di sekitar atom pusat.
Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu
reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat
dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Kebanyakan reaksi kering yang
diuraikan digunakan untuk analisis semimikro dengan hanya modifikasi
kecil.
Menentukan adanya kation
dan anion dalam suatu analit, baik yang terdiri dari zat tunggal (satu kation
dan satu anion) atau zat majemuk atau campuran (lebih dari kation dan anion)
memerlukan sistematika tertentu. Apabila analit berupa larutan dapat langsung
dianalisis, tetapi apabila berupa zat padat atau campuran padat atau cair maka
perlu dicari pelarut yang sesuai.
Harus disadari bahwa cara yang
dilakukan untuk melakukan analisa kualitatif yang cepat dan tepat diperlukan
pengetahuan yang cukup mengenai sifat fisis bahan-bahan yang dianalisa, seperti
misalnya warna, bau, warna nyala, titik leleh, bentuk kristal, serta
kelarutannya. Pengetahuan ini sangat diperlukan dalam menarik kesimpulan yang
tepat.
Berdasarkan metodenya, analisa
kualitatif dapat dikelompokkan dalam dua kelompok. Pertama, analis bahan
berdasarkan karakterisasi fisis, yaitu penentuan sifat fisis dan kesamaan.
Kedua, analisis bahan berdasarkan metode H2S, yaitu analisis kation
dan analisis anion.
Reagensia golongan yang
dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum, adalah asam klorida,
hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan ammonium karbonat. Secara sistematik
cara analisis kation-kation diklasifikasikan dalam 5 golongan, hal ini
didasarkan pada sifat kation tersebut terhadap beberapa pereaksi tertentu
membentuk endapan atau tidak, dengan kata lain klasifikasi kation yang paling
umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat
dari kation tersebut. Sedangkan metode yang digunakan dalam
anion tidak sesistematik kation. Namun skema yang digunakan bukanlah skema yang
kaku, karena anion termasuk dalam lebih dari satu golongan. Cara pengenalan
anion dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu berdasarkan Bunsen, Gilreath dan
Vogel. Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam
bariumnya, warna, kelarutan garam alkali dan kemudahan menguapnya. Gilreath
menggolongkan anion berdasarkan pada kelarutan garam kalsium, barium, cadmium
dan garam peraknya. Sedangkan Vogel menggolongkan anion berdasarkan pada proses
yang digunakannya, yaitu pemeriksaan anion yang dapat menguap bila diolah
dengan asam, dan pemeriksaan anion berdasarkan reaksinya dalam larutan.
Analisis kuantitatif sebagian besar
didasarkan pada kesetimbangan untuk memisahkan dan megidntifikasi ion yang
sejenis. Kesetimbangan asam basa, kesetimbangan heterogen, kesetimbangan redoks
dan kesetimbangan ion kompleks merupakan jenis-jenis kesetimbangan yang
digunakan dalam analisis kualitatif anion.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar